Alhamdulillah, akhirnya.... bisa juga membuat resep pisang goreng mirip pisang goreng pasir Pak Wildan. Terinspirasi dari pisang goreng pasir (saya belum pernah makan), saya mencoba membuat resep. Hanya 2 kali mencoba, hasilnya diluar dugaan. Pada percobaan pertama, hasilnya sudah bagus. menurut suami saya, sudah enak. Sudah bisa dijual. Tetapi saya perhatikan, crispinya kurang tebal. Pada percobaan kedua (jarak 2 hari), crispinya saya tebalkan lagi. Hasilnya sangat memuaskan. Memasaknya juga cepat, hanya butuh 3 -5 menit saja. Dari bentuknya, sementara masih mirip dengan pisang goreng pasir. Saya inginnya, pisang goreng yang saya buat, beda bentuk dan beda sedikit rasa dengan pisang goreng pasir yang terkenal itu.
Rasa pisang goreng yang saya buat (sementara saya beri nama pisang goreng crunchy), manis didalam garing diluar. Pada resep saya menambahkan sedikit wijen. Pisang yang saya gunakan adalah pisang jantan (mungkin nama lainnya pisang uli) bukan pisang kepok. Teman-teman saya lebih suka pisang jantan daripada pisang kepok. Karena rasanya lebih manis dari pisang kepok. Pisang goreng crunchy yang saya buat, selain yang orginal, juga divariasikan dengan berbagai rasa, ada rasa coklat, pandan, vanila, strobery, bluebery, duren, keju, ketan, dan lainnya. Tapi ini saya buat baru untuk keluarga dan teman-teman.
Mudah-mudahan pisang goreng crunhy ini sesuai dengan selera teman-teman. Kalau nanti rasanya sudah cocok, bisa diterima lidah orang di padang. Bisa buka usaha pisang goreng crunchy Wijen. Amin.
Minggu, 27 April 2014
Nagariku yang Tercinta
Desaku
Desaku yang kucinta, pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan, Tak mudah bercerai
Selalu ku rindukan, desaku yang permai
Desaku yang kucinta, pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan, Tak mudah bercerai
Selalu ku rindukan, desaku yang permai
Ketika mendengar lagu Desaku yang diciptakan oleh El Manik, anganku melayang ke masa kecilku, disebuah nagari (sebutan desa di Minangkabau) di tahun 1980-an.
Alamnya yang masih segar, sungai yang jernih, buah-buahan alam yang melimpah, hasil tanaman hutan yang baserak (berserakan) dibawah pohonnya, mainan yang sehat dan gratis, dan banyak hal lain yang menyenangkan, tak mudah dilupakan.
Sepulang sekolah, aku ganti baju dilanjutkan makan siang. Setelah itu aku bermain dengan teman-teman sekolah yang bertetanggaan. Kami bermain dengan mainan yang kami buat sendiri atau bersama-sama. Bahannya dari tanaman atau benda-benda bekas.
Mainan yang biasa kami buat dan mainkan sama-sama adalah
Desaku yang kucinta, pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan, Tak mudah bercerai
Selalu ku rindukan, desaku yang permai
Desaku yang kucinta, pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan, Tak mudah bercerai
Selalu ku rindukan, desaku yang permai
Ketika mendengar lagu Desaku yang diciptakan oleh El Manik, anganku melayang ke masa kecilku, disebuah nagari (sebutan desa di Minangkabau) di tahun 1980-an.
Alamnya yang masih segar, sungai yang jernih, buah-buahan alam yang melimpah, hasil tanaman hutan yang baserak (berserakan) dibawah pohonnya, mainan yang sehat dan gratis, dan banyak hal lain yang menyenangkan, tak mudah dilupakan.
Sepulang sekolah, aku ganti baju dilanjutkan makan siang. Setelah itu aku bermain dengan teman-teman sekolah yang bertetanggaan. Kami bermain dengan mainan yang kami buat sendiri atau bersama-sama. Bahannya dari tanaman atau benda-benda bekas.
Mainan yang biasa kami buat dan mainkan sama-sama adalah
- Main boneka-bonekaan.Boneka kami buat dari batang pisang. Batang pisang yang sudah ditebang/diambil buahnya dipotong sepanjang 30 cm (atau sesuai keinginan). Kulit luar batang pisang dibuang, diambil yang bagian dalam yang warnanya putih. Bagian batang pisang yang bewarna putih dihias dengan bunga-bunga yang ada disekeliling rumah. Bunga kembang sepatu (bungo rayo), bunga tahi ayam, bunga jengger ayam, dll. Caranya dengan menusukkan bunga-bunga tersebut ke batang pisang dengan bantuan lidi. Bunga dipasang dibagian atas batang pisang (dijadikan kepala boneka). Disampingnya diberi giwang dari bunga akasia yang sudah tua. Untuk rok bonekanya dililitkan daun pisang muda disekelilingnya dan disemat dengan lidi biar tidak copot. Masing-masing kami membuat dan menghias boneka sesuai selera. Nanti bonekanya dimainkan.
- Main mobil-mobilan. Mobilnya dibuat dari bambu atau pelepah kelapa. Pelepah kelapa bagian atas (puncaknya agak bertanduk) dipotong kira-kira sepanjang 30 cm (atau sesuai selera). Untuk memasangkan tali untuk penarik mobilnya, diberi pecahan tempurung kelapa (buat bentuknya memanjang (seperti tanduk kerbau)atau bambu kecil. Caranya, kira-kira 10 cm dari bagian atas pelepah kelapa tadi, disayat dari bawah ke atas, kira-kira sepanjang 5 cm (sayat agak dalam, biar tidak mudah copot). Kemudian masukkan tempurung kelapa atau bambu kecil dibawah sayatan itu. Agar lebih kuat, ikat dengan tali (akar) dari atas ke bawah. kemudian Pasang tali untuk menarik mobil pada tempurung atau bambu kecil tersebut. Untuk rodanya, dari sandal jepit yang rusak atau hilang sebelah. Potong sandal jepit berbentuk lingkaran (ukurannya sesuaikan dengan mobil-mobilan) sebanyak 4 buah. Cara memasang rodaknya, memakai bambu bilah (dari bambu) dan bambu kecil. Bilah bambu dibuat 2 buah, lebarnya sesuai lebar pelepah kelapa tadi. Pasang bambu kecil dibawah pelepah kelapa, dengan cara mengingat dengan karet gelang. Masukan bilah bambu ke dalam bambu kecil. Setelah itu pasang rodanya kiri kanan. mobil-mobilannya siap untuk dimainkan. Mobil-mobilan dari bambu agak berbeda cara membuatnya. Ambil bambu berdiamater 8 cm, panjang 15 atau 20 cm, batang bambu bagian bawah biarkan pakai buku. Bagian atas, kira-kira sepanjang 5 cm dari atas kebawah, gergaji setengah lingkaran (jangan sampai terpotong), lalu belah bambu yang sudah digergaji tadi, dari bagian yang dipotong ke atas. Bagian bawah bambu sebelah atas, digergaji segi empat ( ukuran 2 x 2 cm). gunanya untuk memasang roda yang berfungsi sebagai kemudi mobil. selanjutnya, batang bambu bagian bawah (yang ada bukunya), sebelah atas bambu, ukur kira-kira 5 cm diatasnya, gergaji bambu 1/4 lingkaran, lalu 5 cm diatasnya digergaji pula 1/4 lingkaran. Lalu buang bambu yang digergaji tersebut. Bagian ini nantinya untuk menempatkan barang. Rodanya dibuat dari papan atau sandal jepit. buat roda 3 buah, 1 buah roda bagian depan, 2 roda bagian belakang. Roda bagian depan, ambil bilah kayu atau bambu sebesar telunjuk, panjang kira-kira 1 meter. Pasang 1 roda di ujung bambu tersebut. Cara memasang rodanya, (besok dilanjutkan lagi....)
Langganan:
Postingan (Atom)